Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) telah meluncurkan program inovatif untuk optimalisasi sumber daya air melalui pemetaan air bersih di Dusun Lerep, Kecamatan Ungaran Barat. Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan sumber daya air yang ada, serta jaringan distribusi air bersih di wilayah tersebut. Melalui metode survei lapangan, wawancara, dan observasi, mahasiswa berhasil mengumpulkan informasi penting mengenai lokasi sumber daya air, kondisi infrastruktur, serta kebutuhan masyarakat akan air bersih. Peta tersebut dirancang menggunakan teknologi GIS (Geographic Information System) dengan bimbingan dosen pendamping, Bapak Yuli Christiyono, ST, MT., Ibu Yayuk Astuti, S. Si, Ph. D., dan Bapak Pangi, S.T., M.T., yang bertujuan untuk mendukung era digitalisasi dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan adanya peta ini, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan jaringan air bersih di Desa Lerep, khususnya di Dusun Mapagan.
Dusun Lerep, yang terletak di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, memiliki profil jaringan air bersih yang cukup beragam dan didukung oleh beberapa titik sumber daya air penting. Di wilayah ini, masyarakat sebagian besar mengandalkan sumber air dari PDAM, namun juga memanfaatkan sumur dan sistem PAMSIMAS untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Selain itu, terdapat beberapa titik sumber daya air yang signifikan, seperti Curug Indrokilo, yang berfungsi sebagai sumber air alami dan destinasi wisata, serta Embung Sembligo, yang dibangun untuk menampung air hujan dan menyediakan cadangan air untuk pertanian selama musim kemarau. Embung ini tidak hanya berperan dalam pengairan lahan pertanian, tetapi juga dikembangkan sebagai objek wisata dengan berbagai fasilitas rekreasi. Masyarakat Dusun Lerep juga memiliki tradisi lokal yang dikenal sebagai Iriban, di mana mereka secara rutin membersihkan sumber mata air untuk menjaga kelestariannya dan memastikan aliran air tetap lancar. Dengan adanya pemetaan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik UNDIP, diharapkan pengelolaan dan distribusi sumber daya air di Dusun Lerep dapat ditingkatkan, sehingga kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi secara optimal.
Peta tersebut dibuat setelah melakukan wawancara dan diskusi dengan Kepala Dusun, sehingga didapatkan beberapa kendala maupun permasalahan terkait air bersih yang ada di Dusun Lerep yaitu sebagai berikut :
- Terdapat beberapa daerah yang rentan terhadap erosi dan rawan kekeringan
- Adanya pencemaran sumber daya air akibat aktivitas pertanian, perkebunan maupun domestik.
- Adanya perubahan penggunaan lahan yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan deforestasi dan konversi lahan yang dapat berdampak negatif pada siklus hidrologi.
Hasil wawancara dan observasi lapangan di Dusun Lerep menunjukkan beberapa permasalahan mendasar terkait pengelolaan sumber daya air yang dihadapi oleh masyarakat. Seperti keterbatasan akses air bersih yang masih menjadi isu utama, di mana meskipun sebagian besar penduduk terhubung dengan sistem PDAM, masih ada warga yang bergantung pada sumur atau sistem PAMSIMAS. Hal ini menciptakan ketidakmerataan dalam aksesibilitas air bersih bagi masyarakat. Selain itu, kurangnya data dan informasi mengenai jaringan distribusi air menyulitkan pengelolaan, karena tidak ada informasi yang jelas mengenai kondisi pipa dan sambungan yang ada. Kondisi infrastruktur yang buruk, di mana banyak pipa mengalami kebocoran dan kerusakan, juga menjadi perhatian serius, mengurangi efektivitas distribusi air ke rumah-rumah.
Peta tersebut sudah berjalan dan hasil terbaru telah disetujui oleh DPL, maka mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro melakukan penyerahan produk di Balai Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang dengan dihadiri oleh Bapak Suroji Azril selaku Kepala Dusun Lerep dengan antusias dan tanggapan positif.
Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro di Dusun Lerep telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya optimalisasi sumber daya air melalui pemetaan air bersih. Melalui metode survei lapangan, wawancara, dan observasi, mahasiswa berhasil mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat terkait akses dan distribusi air bersih. Pemetaan yang dilakukan tidak hanya memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi infrastruktur dan sumber daya air, tetapi juga menjadi alat bantu bagi pemerintah desa dalam merencanakan perbaikan dan pengembangan sistem pengelolaan air
Penulis: Achmad